//
you're reading...
motor, otomotif

[review artikel] Hasil diagnosa injeksi Yamaha lebih canggih dari medical record

Barusan saya membaca artikel dengan judul Hasil diagnosa injeksi Yamaha lebih canggih dari medical record, yang akhirnya membuat saya keki- tersenyum kecut dan sekaligus jengkel- campur aduk lagh.

Saat ini medical record rumah sakit cuman punya medical record sendiri-sendiri, tidak terconnect dan tidak punya standard menyeluruh- itu TIDAK BENAR.

terlepas artikel tentang kecanggihan injeksi yamaha itu sendiri- sungguh sayang kalo memang mz Arantan membuat simpulan sementara (semoga hanya sementara) kalo  medical record rumah sakit cuman punya medical record sendiri-sendiri, tidak terconnect dan tidak punya standard menyeluruh. 

Medical Record/ Rekam Medis merupakan kumpulan hal-hal penting dari fakta tentang kehidupan dan kesehatan pasien. Termasuk data yang dicatat adalah penyakit terdahulu dan sekarang, serta tindakan yang diberikan oleh tenaga medis yang bersangkutan. Rekam medis harus berisi data yang cukup untuk keperluan identifikasi pasien, mendukung diagnosis atau sebab kedatangan pasien ke rumah sakit, melakukan tindakan serta mendokumentasikan hasil tindakan tersebut dengan akurat. Tujuan utama rekam medis adalah untuk pencatatan kenyataan tentang riwayat kesehatan pasien, dan hal itu dicatat mulai saat pasien mendaftar hingga mendapatkan tindakan selama berkunjung ke rumah sakit; dan untuk pelayanan pasien secara berkesinambungan karena akan diperlukan pada saat kedatangan berikutnya

sekedar tambahan info untuk kita semua, medical record atau lebih lazimnya disebut lembar rekam medis atau rekam medis itu sendiri adalah KEWAJIBAN untuk semua pelayanan kesehatan RESMI– utamanya rumah sakit. Bahkan – saat anda berobat ke dokter pribadi pun- ada medical record sederhana yang nantinya dapat dibawa pasien pulang- mengenai kondisi pasien terakhir (dengan tulisan cacing supaya hanya dapat dibaca dokter).

Tentunya berbeda dengan praktek dokter pribadi- rumah sakit merupakan institusi lebih kompleks. Pada akreditasi RS – rekam medis adalah salah satu pondasi  penilaian akreditas dari suatu RS. Ada 5 hal pondasi dasar dalam akreditasi RS

  1. Pokja Administrasi
  2. Pokja Pelayanan Medis
  3. Pokja Unit Gawat Darurat
  4. Pokja Keperawatan
  5. Pokja Rekam Medik

tentunya kalau tidak lengkap- maka RS tidak dapat diakreditasi

Rekam Medis adalah hal yang sangat rumit-perlu ketelitian dan keahlian profesi rekam medis dalam penyusunannya. Meski tiap rumah sakit berbeda dalam kebijakan penyusunan rekam medis- rekam medis itu sendiri mempunyai susunan BASIC- yang SAMA FORMATNYA pada setiap RS yang macam  lembarnya dapat berubah sesuai kondisi pasien, antara lain:

  1. Lembar Ringkasan Masuk-Keluar
  2. Lembar persetujuan tindakan,
  3. Lembar koresponden dan dokumen penting tentang pasien, seperti surat rujukan, permintaan informasi, dll;
  4. Ringkasan keluar;
  5. Catatan admisi, termasuk diagnosis awal (penyebab pasien datang atau dibawa ke rumah sakit), gejala awal, pemeriksaan fisik dan perawatan yang diminta;
  6. Catatan kemajuan perawatan menunjukkan perawatan harian;
  7. Laporan operasi
  8. Catatan oleh profesi kesehatan lainnya, seperti fisioterapi, pekerja sosial, dll;
  9. Laporan patologi
  10. Laporan lainnya seperti rontgen
  11. Grafik pengobatan
  12. Observasi perawatan

tidak semua lembar diatas masuk dalam RM (rekam medis) pasien- tentunya tergantung kebutuhan pasien itu sendiri- dan RM tersebut sifatnya RAHASIA. Tidak dapat dibuka kecuali atas persetujuan/permintaan pasien sendiri dan apabila pasien melakukan gugatan hukum kepada RS.

tentunya dari sifatnya, REKAM MEDIS sudah sangat berbeda peruntukannya dengan Hasil diagnosa injeksi sepeda motor

ini hasil diagnosa Injeksi yamaha boleh dibagikan, tapi ingat  >>> Medical Record itu RAHASIA.

maka sekali lagi perlu diINGAT

1. REKAM MEDIS ITU SAMA FORMATNYA DI SETIAP RS

2. REKAM MEDIS ITU RAHASIA

bonus

  • yang bisa dibawa pasien untuk berobat ke RS yang berbeda biasanya adalah  hasil laborat n rontgen terakhir atau surat pengantar RM dari RS yang sebelumnya (atas permintaan dan persetujuan pasien sendiri- ini sangat jarang terjadi)- dan jangan kawatir  walau dari RS yang berbeda- dokter seharusnya  sudah tahu gambaran apa yang dialami pasien dengan melihat hasil laborat n rontgen terakhir tersebut.
  • Ohya, tidak hanya yamaha punya diagnosa untuk injeksi motornya sebenarnya kawasaki juga punya KDS sejak 2008 (sekarang sudah sampai versi 3) untuk mengetahui tahun pembuatan, asal perakitan, problem kelistrikan,  sistem injeksi, sistem pendinginan, kerja throttle gas, cara berkendara de el el

D TRACKER 250 terhubung dengan Kawasaki Diagnose System

Discussion

24 thoughts on “[review artikel] Hasil diagnosa injeksi Yamaha lebih canggih dari medical record

  1. TQ postingnya.
    Mungkin yang dibicarkan mas bro adalah ketentuannya, sementara yang saya tahu adalah prakteknya.

    Saya tentunya pernah pindah-pindah RS juga, RS yang baru tentunya nggak bisa narik medical recordnya saya. Boleh coba bro, silahkan aja Anda secara dadakan datang ke RS yang belum pernah mengenal Anda, sebutkan identitas Anda selengkapnya, apakah RS itu tahu history Anda? Kondisi gigi Anda, keadaan badan Anda bagaimana?

    Confidential bagi publik iya, tapi bagi pasien ybs. setahu saya tidak, coba lihat kasus Prita dan RS Omni, Pritanya berniat mau narik medical recordnya kan? Kalau memang ada database terkoneksi, harusnya medical record nggak perlu ditarik manual kan?

    Kalau formatnya harus sama atau tidak, kenyataannya formatnya juga beda. Boro-boro mesin dan hasil lab aja antar satu dengan yang lain juga bisa beda kok. Cara pengukuran pun bisa beda.

    Like

    Posted by arantan | May 6, 2012, 2:50 AM
    • terimakasih bwt komennya

      harus saya akui bahwa apa yang mz Arantan katakan memang seperti itu nyatanya- tidak ada interkoneksi antar RS mengenai medical record pasiennya

      dan mengenai tarik manual- oleh yang bersangkutan- begitulah prosedurnya

      format saya tegaskan SAMA- sesuai yang tercakup dari definisi rekam medis itu sendiri.

      sedangkan untuk mesin dan hasil lab dapat berbeda hasilnya dari waktu ke waktu-sesuai kondisi pasien saat itu sehingga walaupun kita membawa hasil lab dan rontgen- kita akan diminta cek lab/rontgen lagi (sesuai kebutuhan) dan hasilnyapun dapat berbeda dengan kemarin

      perbedaan bukan karena merk/cara pengukuran alatnya- tetapi kondisi pasien itu saat pengukuran

      alat medis wajib di cek dan apabila diperlukan diKALIBRASI setiap 6 bulan sekali- sehingga TIDAK ADA alasan merk n cara pengukuran berbeda.

      Like

      Posted by nlavia86 | May 6, 2012, 3:16 AM
  2. Ya jadi point saya bener dong? Kalau si Yamaha ada database terkoneksi, kalau medical record harus di tarik manual tercetak, jadi kembali lagi lebih terintegrasi mana?

    Untuk hasil dari lab alat ukur yang berbeda hasil memang harusnya sama, tapi kenyataannya beda, dan dokter suatu RS terbiasa membaca hasil lab dari lab rujukan. Contoh: ukuran tensi, si pasien diambil saat duduk, tiduran, atau jangan-jangan berdiri? 🙂 Di ambil berapa titik? Sudah makan atau belum? Labnya dimana? siapa yang mengerjakan? kondisi saat pengukuran pun tentunya mempengaruhi hasil. Apakah parameter itu semua dinyatakan dalam hasil report lab?

    Beda merk percayalah pengaruh juga ke hasil. Contoh drastisnya coba lihat CT Scan Siemens dengan yang lain…

    Kalau si dokter sudah paham prosedur si lab dokter bisa dengan tepat melakukan diagnosa. Tapi begitu si dokter diberikan hasil lab belum pernah kenal gimana?

    Like

    Posted by arantan | May 6, 2012, 3:30 AM
  3. 🙂
    memang lebih terintegrasi data base yamaha- n semoga medical record tetaplah rahasia

    dinyatakan mz- tentunya kondisi pasienlah yang diharap dari pemeriksaan lab, saya sendiri berharap petugas lab dan dokter yang bertugas menjalankan sesuai sop

    CT scans paling populer memang buatan siemens- dan paling mahal- – saya kira apabila cukup dengan ct scan biasa- maka ct scans dengan alat yang lebih canggih adalah pelengkap diagnosa yang tidak terjawab. karena hal tersebut juga mempengaruhi biaya yang dibebankan ke pasien.

    dan saya percaya- dokter mampu membaca hasil lab/rontgen- ditambah lagi ada wawancara n observasi pasien demi penegakan diagnosa

    inilah beda instrumen mekanis dengan manusia
    instrumen mekanis pasti menuruti perintah yang diberikan
    manusia… wah manusia hanya berusaha sebaik2nya, dokter misalnya berusaha profesional n sesuai prosedur 🙂

    Like

    Posted by nlavia86 | May 6, 2012, 4:23 AM
  4. Ngobrolnya didarat aja sono, sambil ngopi & makan camilan…..

    Like

    Posted by Wiro Sableng | May 6, 2012, 6:27 AM
  5. Seep pake cara manual.Door to Door, 2X NGEYEL berhadiah piring terbang

    Like

    Posted by Ribut Santoso | May 6, 2012, 12:08 PM
  6. saya setuju sama bro arantan
    kalau disamakan dengan medical record (MR) sih iya bro, formatnya aja yg sama
    tapi kalau kita lihat lihat detil lagi dari isi RM tadi udah ga bisa disamain lagi. banyak banget bedanya ya salah satunya nilai standar tiap merek itu berbeda parameternya.
    makanya kalau kita berobat hasil patologi/lab dicatat di RM untuk observasi kalau pasien kontrol ulang dan lembaran hasilnya dikasihkan ke pasien sapa tau pasien berobat ke rs / klinik lain untuk sebagai acuan.walaupun di lembar itu tercantum nilai normalnya ada di poin berapa tetap harus di cek ulang lagi karena nilai standar tiap alat tidak sama.
    yah kalau cuma data pasien trus riwayat penyakitnya apa, itu masih bisa.

    beda dg kasus diatas kalau yamaha mereka sudah punya standar poin tersendiri yaa yg bikin juga yamaha.
    mudah saja bikin databasenya.
    walapun merek part yg digunakan sama tapi spesifikasi tiap pabrikan juga beda kan om

    Like

    Posted by gasfuel | May 6, 2012, 12:10 PM
  7. ijin nyimak aja gan,bahasa level dewa ni

    Like

    Posted by nanared | May 6, 2012, 1:30 PM
  8. hmmm….andaikan medical record terkoneksi waaaahhh alangkah senengnya saya, kl meriksakan anak nggak usah cerita panjang lebar lagi ke dokter.

    pernah dulu sewaktu saya sesak nafas, dikasih oksigen plus obat (apa aku jg nggak tahu) membuat badan saya alergi, seluruh badan merah plus gatalnya minta ampun….waktu itu periksa di pku muhammdiyah jogja. akhirnya dikasih obat lainnya shg alergi saya hilang.
    bbrp bulan berikutnya asma saya kambuh trus aku periksa di pku muhammadiyah solo, dokter jaga tanya ‘ada alergi obat?’ aku jawab ‘iya, tp nggak tahu obat apaan’ dokternya cuman bilang ‘hmmm tp nggak tahu obatnya yaa…. ‘
    seandainya terkoneksi tentunya dokternya tinggal lihat database trus ketahuan obat apa yg membuat saya alergi (pdhl masih satu grup rumah sakit).

    jadi kesimpulan saya, koneksitas data medical record rumah sakit masih sebuah ‘visi’.

    *o ya fokus koment saya pada ‘koneksi medical record’ bukan mslh pelayanan. takut sm kasusnya prita 😀

    Like

    Posted by anton_ks | May 6, 2012, 4:04 PM
    • koneksitas data medical record rumah sakit masih sebuah ‘visi’.- benar sekali mz, ada kami sedang menggodok program itu dan banyak sekali tantangannya

      salah satunya tentang kerahasiaan pasien itu sendiri – oleh karena itu inter koneksi data masih pada intern group RS- sebagai mana program E MRS (electronic medical record system) juga masih dalam tahap penyempurnaan

      untuk koneksi antar RS yang berbeda kepengurusan- untuk saat ini mungkin sangat riskan
      yah- intip mengintip – besar resikonya

      Ohya
      seumpama ada pasien yang menderita masalah seksual- kalo disharing- mengerikan sekali itu buat si pasien…

      Like

      Posted by nlavia86 | May 8, 2012, 1:37 AM
  9. numpang lewat aja 😉
    pokok’e sing penting do sehat lan selamet kabeh

    Like

    Posted by Amama Ali | May 7, 2012, 12:44 AM
  10. Beginilah diskusi yang sehat.
    Beradu argumentasi tanpa emosi.
    Salut buat bro aratan dan bro nlavia.

    Like

    Posted by Yoshi | May 7, 2012, 11:22 AM
  11. disini ada koridornya kan ya masalah interkoneksi data ‘jeroan’ Record nya motor/mobil
    dimana data bisa diakses dan online hanya sesama jaringan saja
    seperti misalnya (maap nyebut merk) misalnya data kondisi mobil di jaringan auto 2000 yang online di semua jadingan auto 2000
    mungkin menarik juga kalo ada penyeragaman basis data semua motor /mobil lintas brand . . . dengan konsekuensi kompetitor bisa mengintip he he

    Like

    Posted by Taufik | May 7, 2012, 2:17 PM
    • itulah mz- mengerikan sekali kalo medical record bisa diintip. mungkin bisa diusahakan untuk interkoneksi antar RS yang masih dalam 1 kepengurusan group/yayasan, tetapi diluar itu- saya belum berani membayangkan

      karena sama seperti pabrikan kendaraan motor
      dari MR- tidak hanya bisa diketahui riwayat sakit, tetapi juga siapa, berapa banyak, bagaimana perkembangan RS itu sendiri

      bagaimana kalo itu bisa diintip- waaaaa_

      Like

      Posted by nlavia86 | May 8, 2012, 1:47 AM
  12. temen saya pernah sakit di hidung, periksa di 4 RS, 2 RS minta agar operasi, tapi 2 RS yang lain bilang gak usah operasi, bingung kan? tapi akhirnya temen saya pilih operasi.
    ma’af gak nyambung

    Like

    Posted by budi | May 8, 2012, 5:02 AM
  13. nyimak dulu 🙂

    Like

    Posted by TDF | May 8, 2012, 6:18 AM
  14. makanya kalau bikin artikel jangan lebayyyyy mengagungkan suatu merk motor sampai membanding-bandingkan suatu yang tidak ada hubungannya….
    merk motor ini wahhhhhhhhh canggih terdepan bla bla bal…
    biasa saja kalliiiiiiiiiiiiiiii

    Like

    Posted by wangwa | May 10, 2012, 5:49 AM
  15. mas arantan masih dalam taraf pinter tapi gumunan… yo kan?

    Like

    Posted by suryadilaga | May 26, 2012, 8:56 AM
  16. kebetulan ane kuliah di progdi D3 Rekam medis om,, :mrgreen:

    y emang bersifat rahasia, trus klo setiap berpindah RS y di RS yg baru kita bakal dibuatkan dokumen rekam medis yg baru, jadi otomatis RS yg baru tidak akan tau riwayat kesehatan pasien di RS lama, kecuali klo emg rujukan y pasti ada keterangan lebih lanjut.

    https://zrriders.wordpress.com/

    Like

    Posted by fnaufala | June 4, 2012, 2:44 AM
  17. Attractive section of content. I simply stumbled upon your site and in accession capital to assert that I get in fact enjoyed account your blog posts.
    Any way I’ll be subscribing for your feeds or
    even I fulfillment you get right of entry to constantly fast.

    Like

    Posted by klinik gigi jogja | February 28, 2015, 10:41 AM

Trackbacks/Pingbacks

  1. Pingback: Motor Injeksi, Mudah bagi Bengkel, Susah bagi yang punya? | RODA 2 BLOG - May 7, 2012

Tulis Komentarmu :

Follow NLAVIA.COM on WordPress.com

Enter your email address to follow this web and receive notifications of new posts by email.

Join 128 other subscribers

Blog Stats

  • 306,164 hits